Kamis, 04 Maret 2010
Sejarah memang telah ditorehkan pada LPJ I yang lalu, dan tibalah pada waktu yang telah disepakati yaitu pelaksaan LPJ ke 2 pada tanggal 23 Januari 2010. Banyaknya pabrik karet di Indonesia sedikit banyak mempengaruhi kedisplinan para peserta dan pengurus (loh???). Pasalnya, acara yang direncanakan dimulai pukul 6 sore harus diundur sampai pukul 7 lebih karena peserta yang hadir masih sedikit.
Sebelum LPJ dimulai, terjadi perdebatan antara pengurus, peserta dan ka Lita mengenai ketidakhadiran Intan. Pengurus mengutarakan bahwa Intan telah memberikan amanat secara lisan namun menurut ka Lita dan beberapa peserta, tidak mungkin seorang ketua didemisionerkan tanpa adanya orang yang bersangkutan, terlebih tidak adanya surat kuasa atau bukti tertulis dari sang ketua (Oupz! Bener juga kata ka Lita dkk, tapi kok LPJ pertama tetap dilaksanakan sampai tahap pengambilan keputusan ya? Padahal Intan pun tak ada di tempat, Hihi : red). Perdebatan ini pun diwarnai aksi walk out ka Lita karena pengurus dan peserta dianggap tidak mampu memberikan solusi.
Setelah mempertimbangkan saran- saran bang Aman, SC dan para peserta lain maka LPJ pun dimulai dengan ditandai pengunduran diri Intan sebagai ketua KMK melalui sambungan telepon yang disaksikan oleh peserta dan posisi ketua pun diserahkan kepada Patris. Malam semakin larut, LPJ pun dimulai dengan beberapa perdebatan kembali, kali ini mengenai aturan jalannya LPJ. Patris selaku ketua, Riris selaku sekretaris dan Gabriela sebagai bendahara secara bergantian membacakan kembali laporan kepengurusan yang telah mengalami beberapa revisi tersebut.
Sesi tanya jawab pun berlangsung menarik dan tidak terlalu tegang, namun masih terdapat beberapa kekeliruan dalam laporan keuangan (thanks ka Angel atas revisinya ). Ada hal menarik lagi dalam LPJ kali ini, seluruh peserta dan pengurus mendapat pengetahuan baru dari ka Angel dan beberapa alumni mengenai kode penomoran surat KMK. Sayangnya beberapa peserta malah sibuk dengan obrolannya masing- masing, padahal LPJ ini juga merupakan suatu proses pembelajaran hidup yang berharga.
LPJ akhirnya diterima oleh para peserta, ka Mojo pun bahkan mengungkapkan kebanggaannya pada kepengurusan Intan karena mampu menjawab tantangannya untuk memperkenalkan KMK UPI di luar UPI yaitu melalui existensi Ordinary Choir. Namun, ka Lita tetap meminta hasil revisi ulang LPJ 2 (Tuhaaaaann ??!!*), permintaan tersebut ditolak oleh pengurus, peserta dan moderator yang saat itu dikendalikan oleh Olin. LPJ bersejarah tersebut ditutup dengan pendemisioneran ketua KMK serta penyampaian kesan dan pesan pengurus inti lama. Acara malam itupun dilanjutkan dengan pemilihan SC dan Ketua KMK yang baru. Selamat kepada ka Olin, ka Restu & Blass yang terpilih menjadi SC baru serta Iranita yang telah dipercaya menjadi nahkoda KMK periode 2009-2010.
Congratulation untuk seluruh pengurus baru, ingat pesan sesepuh “jangan pernah menyalahkan situasi!”.
Mari berkarya, Tuhan memberkati! (gaby'07)
Label: Liputan