Selasa, 28 September 2010

Surat Dari Sang Ketua

TRUST ME,,IN GOD WE CAN!!!

Kepada:
Adik-adikku yang baru Angkatan 2010
Salam dalam Kasih Tuhan Yesus,
Mahasiswa Baru ya... Ehm jadi teringat bulan Agustus 2007 yang lalu dikala aku masih Sangat Muda-Belia hehe... Sekarang juga masih Muda-Belia koq tapi bedanya tanpa kata “sangat” hohoho.... Buat adik-adikku 2010 (kalo ada yang umurnya sebaya/bahkan lebih tua maaf ya kalo aku panggil adik tapi di UPI aku memang lebih senior dari adik-adik sekalian hehehe...sedikit bangga gpp ya), aku secara pribadi senang punya adik-adik baru. Oh ya lupa, perkenalkan namaku Iranita br. Tohang, walaupun dengan segala kekurangan yang ada, Puji Tuhan aku dipercayakan oleh Tuhan Yesus dan teman-teman sekalian untuk menjadi Ketua KMK UPI periode 2009-2010. Aku pengen berbagi cerita untuk adik-adik baruku sekalian terutama yang bukan berasal dari daerah Bandung ne atau bahasa Spanyolnya “merantau”.

Dulu aku merasakan yang namanya masa “honey moon season” dan juga “shock culture”. Honey moon season disini bukan bulan madu seperti yang dialami pasangan suami-istri baru tapi perasaan yang dialami kurang lebih sama xixixi.... Senang, takjub, semangat berapi-api, wajah berseri-seri, pokoknya semua perasaan positif yang ada dalam diri semuanya keluar walaupun ada sedikit perasaan sedih karena harus jauh dari ORTU. Hal itu aku alami selama ± 3 bulan (mungkin setiap orang berbeda-beda lamanya) setelah itu aku mulai mengalami masalah yang namanya shock culture, dari mulai yang namanya perbedaan cara ngomong, kapasitas volume suara sampai aturan tingkah laku. Memang yang namanya beradaptasi pasti begitu. Satu hal yang ingin kubagikan pada adik-adik tetaplah berpikir positif! Pertimbangkan segala sesuatunya dari dua sisi. Egois? Jangan biarkan rasa itu menguasaimu! Jangan menyerah apalagi melawan! Terkadang kita boleh mengikuti arus jika itu ke arah yang perbaikan diri tapi jangan terbawa apalagi ikut-ikutan (so pintar-pintar memilih) kan kita sudah mahasiswa, ya kan?

Seperti aku sendiri contohnya: Aku berasal dari suku Batak yang sudah dari sononya suaranya GD, keras dan ber-ego tinggi maklum menurut adat batak kaum cewek kita itu disebut “boru ni raja” alias putri raja dan kaum pria “anak ni raja” alias pangeran ya maklum aja kita-orang2 batak-rada sombong gimana gitu, anak Raja,, boo!!! Hehehe... Sementara di Bandung ini yang mayoritasnya suku Sunda kita dituntut untuk lemah-lembut cara ngomongnya dan kalem (terutama kaum wanitanya). Mau menyerah? Pulang kampung atau tetap di Bandung tapi kehilangan jati diri? Atau melawan dengan berpikir inilah aku apa adanya kalian harus menerima dunk!!
Gak gitu caranya adik-adikku sayang, apapun adat yang kalian bawa, kalian harus tahu kita akan sulit bertahan dimanapun jika kita mempertahankan ego kita. Kita ingin dimengerti oleh orang lain kan? Nah, kalo gitu yang harus kita lakukan pertama kali adalah mengerti orang lain, baik adat-istiadat, kebiasaan ataupun bahasa mereka dsb. Seperti doa “Jadikanlah Aku Pembawa Damai” yang ada di buku Puji Syukur gereja kita, pada bait terakhir tertulis “Sebab dengan memberi aku menerima, dengan mengampuni aku diampuni,.....” dapat kita simpulkan juga begini “dengan mengerti aku dimengerti”. Setelah kalian mengerti mereka, kalian akan menemukan suatu keindahan dari adat mereka dan niscaya mereka juga akan mengerti kamu. Believe or not? It’s all coming back to you.

Mengenai kuliah mungkin saat ini adalah saat kalian paling bersemangat (lain halnya kalo kalian tidak suka dengan jurusannya, terpaksa ataupun dipaksa kuliah). Ingatlah perasaan kalian saat ini setiap kalian menghadapi semester baru atau pada saat-saat malas kuliah apalagi ketika semester akhir. Kembali aku ingatkan jangan menyerah sama keinginan daging yang gak banget itu seperti “malas, bosan dsb”. Firman Tuhan berkata, “Kita diciptakan sebagai kepala bukan ekor” so tunjukkanlah kalo kalian memang pantas jadi kepala. Aturlah diri, waktu dan keuangan kalian sebaik mungkin. Setelah itu kamu bisa teriak kepada dunia “HEI!!! I AM THE HEAD NOT THE TAIL!!” Sebenarnya gak usah teriak dunia juga pasti tahu (hehehe...cuma sekedar iklan, teriak dapat melatih paru-paru).

Berbicara mengenai KMK, KMK adalah anugrah khusus yang begitu indah dari Yesus untukku. KMK adalah tempat dimana aku berkembang pesat baik dalam hal karakter/sifat maupun hubunganku dengan Tuhan. KMK juga sebagai salah satu caraku untuk melayani Tuhan. Apa ya,,, aku binggung mau berbagi cerita apa tentang KMK ini karena begitu banyak!! Tapi yang jelas disini aku merasakan asam, manis, pahit, asin, asamnya kekeluargaan tanpa ikatan darah. Mungkin bisa dibilang di dunia ini teman-teman KMK lah yang terus menguatkan aku (selain keluarga kandungku tentunya) hingga aku bisa terus bertahan menghadapi arus dunia ini (ceeileehh bahasanya gak kuat hahaha...). Perhatian mereka, tawa-canda, segala hinaan dan gosip yang ada membuatku tidak pernah bosan dan patah semangat sewaktu mengalami masalah-masalah baik pribadi maupun masalah perkuliahan. Mau mengalami apa yang aku alami di KMK? (promosi neh.. ) Gampang,,, buatlah pada orang lain apa yang kamu ingin orang lain lakukan padamu. Perhatikan sesama KMK’ers, hiburlah dikala KMK’ers yang lain sedang sedih, kunjungi KMK’ers yang sedang sakit atau mengalami kemalangan, seringlah update status gosip di KMK (yang ini mah optional hahaha...) lalu perhatikan apa yang terjadi (gaya Mario Teguh)!

Yang terakhir dan yang paling penting Don’t ever forget to give thanks to GOD!!! Bila segalanya berada di luar kendali dan keinginanmu, dikala semuanya menyesakkanmu dan hanya menambah bebanmu, dikala segala yang kamu usahakan seperti sia-sia...Hanya kepada NYA kita bisa mengadu, hanya Dia-Tuhan Yesus-yang bisa meringankan bebanmu dan hanya Dia Tuhan yang selalu menerimamu APA ADANYA karena kamu (setiap pribadi dari kalian masing-masing) adalah ciptaanNya yang terindah dulu, sekarang dan selama-lamanya. Jangan pernah berpikir untuk lari ataupun bunuh diri. UPS,,,boleh denk lari tapi lari kepelukan Tuhan Yesus Sang Sahabat Sejati ya hehehe.. Tetaplah berdoa dan mengucap syukurlah selalu padaNya. Dengan rendah hati aku mengakui, walaupun seringkali aku lupa untuk menyertakannya dalam setiap sukacitaku dan lebih sering mengeluh tentang dukacitaku tapi Dia tetap setia menyertaiku selalu. Yesus yang selalu memampukan aku sehingga aku bisa sampai pada tahap sekarang ini dan bisa dengan bangga membagikan pengalamanku ini pada kalian.

Akhir kata saya mewakili seluruh anggota KELUARGA MAHASISWA KATOLIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA menyambut adik-adik 2010 menjadi keluarga kami yang baru... SELAMAT DATANG DI KMK UPI YA.... Selayaknya keluarga, marilah kita saling berbagi, mengingatkan dan memaafkan bila mungkin nanti terjadi kesalahan, ribut-ribut dan masalah....Mari kita bersama-sama membangun KMK ini menjadi lebih baik lagi dan bisa berguna untuk sesama, kampus dan yang terpenting untuk kemuliaan Kerajaan Bapa. TRUST ME,,IN GOD WE CAN!!!
Dengan penuh Kasih,


Iranita Sitohang

Rabu, 15 September 2010

Ordinary Choir Malam Paskah

Haec Dies...Quam fecit...Dominus...Exsultemus..Etmur...
In ea...Alleluya..aleluya..
.

Kmk’ers yang bertugas malam paskah Sabtu 3/04/2010 kemarin di Gereja ST.Laurentius begitu bersemangat menyanyikan lagu-lagu bernuasa paskah, selama 1 bulan lebih mereka berkerja keras untuk mempersiapkan lagu-lagu paskah, dengan kompak mereka mengenakan busana berwarna hitam putih. Misa malam itupun dimulai sekitar jam 21.30 wib yang langsung dipimpin oleh Pst. Haris, OSC, dengan nuansa seluruh Gereja ST.Laurentius gelap. Karena lampu-lampu sengaja dipadamkan hal ini mengingatkan kita akan zaman kegelapan. Suasana misa malam itu berlangsung hikmat, satu persatu lagu-lagu selesai dinyayikan dengan baik. Wajah-wajah para ordinarian bercucuran keringat dingin, karena pada saat tampil semuanya terasa tegang dan deg-degan bernyayi disamping Altar. Tanpa terasa misa malam itupun akan berakhir, pst. Haris sampai terkagum-kagum melihat sang Drigen Ordinary Choir bang Aman begitu bersemangat membawakan lagu Nyayian Baru Bagi Tuhan, maklum bang Aman saat itu gayanya sampai menari dan membuat umat tersenyum dengan gayanya itu, hehehehe....Nah sampai lagu penutup umat pun bertepuk tangan, para Ordinarian begitu bangga dan berbahagia karena mereka bisa memberikan yang terbaik untuk umat, Gereja dan Tuhan Yesus. Setelah misa selesai, dengan wajah yang ceria dan gembira mereka mengucapkan “Selamat Paskah” sesama Ordinarian dan umat yang berada disekitar Gereja, dan tak lupa juga mereka berfoto bersama didepan Altar untuk mendokumentasi momen malam paskah, setelah itu mereka pun bersantap malam yang telah disediakan kosumsi oleh pengurus OC. Untuk Ordinary Choir teruslah berkarya dan tetap Semangat!! GBU...